Humor: Ketika Nelayan Bajau ditangkap Pam Swakarsa

Foto : (Ilustrasi)

NUlondalo.online,(Humor)- Bagi suku Bajau (bajo), Laut merupakan Ibu. Bajau dikenal sebagai suku yang sangat tangguh menaklukan lautan. Mereka pun dijuluki sebagai suku nomaden, berpindah-pindah, dari perairan satu ke perairan lainnya. Bagi mereka, laut tidak ada batasan untuk diatur.

Mereka tersebar dibeberapa negara, termasuk Filipina dan Malaysia. Bajau telah mengalami pergeseran peradaban sejak 13 tahun silam, setelah pemerintah memukimkan mereka ke daratan. Sejumlah problem pun datang menghiasi kehidupan suku ini.

Namun dibalik peliknya kehidupan mereka, Bajau masih terus menjaga kearifan tradisi dalam mengelola lingkungan. Dan cermat membaca tanda-tanda alam yang bakal terjadi. Sayang, tidak semua suku Bajau masih mempertahankannya.

Siapa yang tak menyangka, bahwa kehidupan suku Bajau yang pernah dijumpai menyimpan Humor yang menakjubkan nan kritis. Seperti humor yang dikisahkan Muhammad Djufryhard, saat memantik diskusi usai pemutaran Film ‘The Bajau’  di Aula Kampus UNU Gorontalo, Sabtu (18/01/2020).

Kisahnya begini: Seorang nelayan bajau asal Torosiaje-Gorontalo di tangkap Pam Swakarsa di wilayah perairan Moutong-Sulawesi Tengah. Petugas pun menginterogasinya. Sang nelayan tak tahu, bahwa telah ada pelarangan  bagi nelayan mencari ikan oleh pemerintah. 

“Kenapa anda melaut sampai ke sini!,” bentak petugas

“Begini pak!, awalnya saya menangkap ikan dekat tempat saya, tapi ikannya lari sampai ke sini. Tiba-tiba, saya sudah berada di sini," jawab nelayan.

“Anda tidak boleh melaut di sekitar perairan ini!, anda tidak punya izin!,” bentak petugas lagi

“Bukan salah saya pak!, ini salah Ikan. Kenapa juga Ikannya lari ke sini. Lagian, laut ini tidak ada pagarnya pak!,”  jawab si nelayan 

Djemi Radji
nulondalo online

Media yang dihidupi & dikembangkan oleh Jaringan Anak Muda NU Gorontalo

Lebih baru Lebih lama