![]() |
Suasana kegiatan Doa untuk Negeri, kamis, (27/8) bertempat di mesjid Baiturrahim Kota Gorontalo (foto Istimewah) |
NUlondalo.Online, Kota Gorontalo
Gerakan pemuda (GP) Ansor dan majelis-majelis Zikir dan Sholawat di Kota Gorontalo mengkapanyekan Cinta Tanah Air bagian dari Iman (hubbul Wathon minal iman) pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-75 yang dirangkaikan dengan ”Doa untuk Negeri", Kamis (27/8) bertempat di mesjid Baiturrahim Kota Gorontalo.
Ustadz Syafrudin Mahmud salah satu penasehat GP Ansor Kota Gorontalo menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan intruksi langsung dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar semua Badan Otonom dan Lembaga NU senantiasa mengkapanyekan bahwa Cinta Tanah Air adalah bagian dari Iman
“Akhir-akhir ini muncul paham bahkan gerakan – gerakan yang coba membenturkan antara agama dan negara, hal ini ditandai oleh munculnya organisasi ekstirmis yang mengusung konsep negara khilafah islamiah ( negara islam) Mereka berdalih bahwa segala bentuk produk negara bertentangan dengan agama, pancasila itu thogut, serta hormat bendera itu syirik,” ucapnya.
Apalagi denagan kenyaataan yang ada lanjutnya, di Provinsi Gorontalo telah di tangkap tiga orang teroris, ini menandakan bahwa paham-paham tersebut mulai masuk di wilayah gorontalo.
“Maka lewat GP Ansor dan majelis-majelis yang ada di Kota Gorontalo seperti, Majelis Nurul Nawar, Majelis Nurul Huda dan Majelis Turrabinur untuk dapat membentengi masyarakat dari paham-paham ekstirmis tersebut. Majelis- majelis harus dilibatkan karena pada majelislah kita mendapatkan pemahaman keagamaan yang utuh dan cara mencintai tanah air, begitulah para kiai-kiai mendidik,” ujarnya.
Selain itu, Kata Ustad Opan panggilan akrab mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Gorontalo dan GP Ansor sepekat menjalin kerjasama pada kegiatan ini dan telah di tandatangani nota kesepahaman antara GP. Ansor dan Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal pencegahan paham ekstrimis yang mengancam keharmonisan umat beragama di Kota Gorontalo.
“Rencananya kegiatan pencegahan ini akan menyasar instansi-instansi di lingkungan pmerintah kota gorontalo dan yang lebih khusus di sekolah-sekolah umum yang tersebar di kota gorontalo, insha Allah kegiatan perdananya kami akan 'ngaji Kebangsaan' di rumah dinas wali kota gorontalo pada bulan depan” tutupnya.
Sementara itu, ustadz Abdul Majid Wartabone dari majelis Nurul Anwar kota gorontalo menyampaikan bahwa menguatnya paham-paham radikalisme ini menjadi kegelisahan kita bersama khususnya bagi kami di majelis-majelis sangat terganggu dengan keberadaan kolompok-kelompok ekstrimis ini karena akan menciderai kerukunan beragama di kota gorontalo
“Maka melalui kerja sama antara GP.Ansor dengan pemerintah kota gorontalo terkait pencegahan paham dan gerakan radikalisme menjadi ihktiar dalam membentengi masyarakat khususnya kaum muda agar tidak ikut terlibat dengan paham tersebut,” tutup Ustadz majid sapaan akrabnya.(A. Hamid)