 |
| Ketua Pimpinan GP Ansor Boalemo, Kasim Maliu (kiri) Komandan Densus 99 PP GP Ansor, Muhammad Nuruzzaman (kanan) (Foto FB Pribadi) |
NUlondalo.Online, Boalemo - Maraknya ujaran kebencian dan provokatif di tanah air, yang dilabeli agama khusunya di Gorontalo mengundang perhatian banyak kalangan. Peristiwa pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi –Sulawesi Tengah, yang mengemparkan tanah air pun menjadi pusat perhatian.
Menyikapi kondisi ini, Ketua GP Ansor Kabupaten Boalemo, Kasim Maliu, S.Sos menyampaikan Syair untuk kita semua. Kepada redaksi nulondalo.online, Kasim mengirimkan bait-bait syair menyikapi kondisi tanah air dan daerah tercinta, Minggu (30/11/2020) .
Berikut kutipan syairnya;
“Jika di hatimu muncul pikiran radikal dan terorisme, maka bunuhlah pikiran itu dengan cinta kepada sesama manusia, kepada Indonesia, bangsa Indonesia lahir dan merdeka itu adalah berkat perjuangan seluruh rakayat, maka dirimu akan selalu dalam balutan kebahagian dan ketenangan hidup bumi Indonesia ini”
Ia menyampaikan, bahwa pekikkan takbir jangan disampaikan dengan kebencian yang dapat merusak citra di mata manusia lain. Semua agama, pesan Kasim, mengajarkan pesan-pesan damai.
“Jangan kau lumuri pekikan takbirmu dengan kebencian, karena itu akan merusak citramu di mata manusia yang lain, karena sesungguhnya pekikan takbir itu adalah mengajak agar kita berbuat baik, agama itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, itulah ajaran semua Agama, kita setuju bahwa semua agama mengajarkan cinta kasih dan kedamaian, membenci kekerasan, dan pembunuhan, pertanyaan nya adalah, jika semua agama mengajarkan kedamaian dan cinta kasih, lalu mereka yang membantai 1 keluarga yang terjadi di sigi sulawasi tengah itu beragama?”
Selain itu, kejadian di Sigi-Sulawesi Tengah, penangkapan teduga teroris di Pohuwato, selaku Sekretaris FKUB, ia menghimbau, saatnya bergandengan tangan dalam melawan tindakan brutal yang selalu mangatasnamakan agama
