NUlondalo.Online, Pohuwato - PP Salafiyah Syafi'iyah dan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pohuwato memperingati Harlah NU Ke-95, Ahad (31/1/2020), malam.
Kegiatan ini turut dihadiri Badan Otonon di lingkungan PCNU Kabupaten Pohuwato, seperti, GP Ansor, Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU), Ikatan Pelajaran Nahdatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajaran Perempuan Nahdatul Ulama (IPPNU), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Terlihat hadir dalam agenda tersebut Kapolres Pohuwato, Kabak Hukum mewakili Bupati, Kemenag Pohuwato, Dewan Guru dan warga di lingkungan Ponpes Salafiyah Syafiiyah.
Harlah NU yang Ke-95 NU itu disaksikan secara virtual untuk bisa ditonton kembali oleh para netizen yang tidak sempat ikut dalam pelaksanaan acara yang berlansung di Pondok Pesantren di ujung barat Gorontalo itu.
Ketua PCNU Kabupaten Pohuwato, H Daiman Ali mengatakan peringatan harlah NU tidak lain karena mensyukuri nikmat Allah serta mengenang perjuangan pendahulu Ulama-ulama dan Kiai NU yang telah mendirikan organisasi ini.
"Semoga di Harlah NU yang Ke-95 ini, kiai NU yang ada di Indonesia dan khusus yang ada di Pohuwato diberikan kesehatan oleh Allah SWT," kata H Daiman Ali saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Marsudi Syuhud mengatakan harlah NU tidak lain karena mensyukuri nikmat allah sesuai firmanya dan menceritakan ke anak cucu kita agar mereka tahu perjuangan pendahulu mereka dan dpt meneruskannya.
Wakil Ketua PBNU ini juga mengajak warga untuk aktif khidmah di NU, sesuai kemampuannya masing - masing. Ia juga berharap, pengurus NU tidak hanya masa jabatannya saja yang sudah 5 tahun, tapi harus ada yang diperbuat selama menjabat.
"Harus ada peninggalannya. Seperti membuat sekolah, madrasah atau universitas. Agar bisa terbukti apa yang sudah dibuat," Kata Kiai Marsudi saat memberikan sambutan secara virtual
Lebih lanjut, ia berpesan bahwa jihad itu harus sesuai dzuruf (kondisi), makan (tempat), dan zaman (waktu).
Dengan adanya pandemi, kita dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Ia melanjutkan, bahwa saya yakin bahwa pesantren mampu menjalankannya, karena sudah terbiasa dan dilatih oleh kitab jurmiyah, yaitu harus seperti irob harus menyesuaikan amilnya.
"Selama pandemi sudah banyak ulama kita yang gugur, oleh sebab itu mari kita terapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan kita," ucapnya
Selain itu, Habib Salim Aljufri melalui virtual mengajak untuk mendoakan mengenang Almarhum KH. Abdul Ghofir Nawawi yang sudah banyak berjasa untuk NU dan PP Salafiyah Syafi'iyah.
Habib Salim mengungkapkannya dirinya akan mengatur waktu untuk mengunjungi gorontalo dan Ponpes Salafiyah Syafi'iyah yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Dia menegaskan, di Harlah NU ke-95, negara NKRI sudah final. Slogan NKRI harga mati jangan dinyinyir dan dihina. Dirinya sangat miris ketika melihat hinaan itu datang dari warga NU sendiri.
"Menegaskan pentingnya tawasuth, tasamuh dan tawwzun. Berharap pengurus NU harus kompak, jangan saling kritik," tutupnya
Di akhir kegiatan, acar di tutup doa oleh KH. Abdul Ghofur Nawawi yang merupakan Dewan Rois PCNU dan Pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah.