Kiai Muhyyidin : NUtizen Gorontalo Sebagai Medium Perjuangan NU Gorontalo

 

Pengasuh Pondok pesantren Sirojuth Tholibiin Sidomukti, Kiai Masduki Al Jabalani (Kiri) Kiai Muhyyidin Zeny (Kanan) Foto : FB pribadi Kiai Muhyyidin.


NUlondalo.Online, Gorontalo - Adanya media visual berbasis Facebook Page (FP) NUtizen Gorontalo turut membawa angin segar bagi perjuangan Nahdatul Ulama dalam menyebarkan Islam Ahlisunnah Waljama'ah di Provinsi Gorontalo. 

Pasalnya, Sebelum ada medium yang bernama NUtizen Gorontalo, arah gerak NU Gorontalo hampir tidak terlihat. Hal itu disampaikan oleh Kiai Muhyidin Zeny pada kolom komentar postingan salah satu Tim Program NUtizen TV, Selasa, (4/5).

Menurutnya, sebelum ada media visual NU Gorontalo tersebut, Kiai dan para Ustadz yang ada di Gorontalo bingung mau berjuang di NU lewat mana, dan bagaimana caranya?

"Alhamdulilah, dengan adanya media Nutizen Gorontalo bisa nampak terlihat ternyata kader-kader NU Gorontalo sangat banyak. Hal itu juga menimbulkan optimisme  akan berkembangnya NU di Gorontalo," Ujar kiai yang sering mengisi kajian di NUtizen Gorontalo.

Ia berharap, NUtizen bisa menjadi media bagi para Kiai dan Ustadz yang ada di Gorontalo untuk ngaji atau belajar langsung kepada Qodi Kota Gorontalo (KH. Rasyid Kamaru) dan Qodi Kabupaten Bone Bolango (KH Helmy Podungge) yang suda teruji kedalaman Ilmunya.

"Para Kiai dan Ustadz yang ada di Gorontalo tidak hanya memberikan Ilmu kepada Jam'iyah NU, tetapi juga mau menerima Ilmu dari para Guru yang saya sebut di atas," Ujarnya. 

Terakhir, dirinya sangat mengapresiasi para anak muda NU Gorontalo terutama kepada NUlondalo Multimedia Grup (NUMG) yang telah mewakafkan dirinya pada kerja-kerja keummatan. 

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kader-kader NU Muda Gorontalo yang telah sudi mengorbankan pikiran, tenaga, waktu bahkan materi, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa mencatat kerja-kerja kalian sebagai Amal Jariah yang terus mengalir, Aminnnn," tutupnya. 

Kontributor : Moh. Rodney Neu

Lebih baru Lebih lama