![]() |
Suasana pelatihan riset yang di gelar Lakspesdam NU Sulsel. (foto : Istimewa) |
NUlondalo.Online, SulSel - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan menggelar pelatihan riset angkatan ke-3, di Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar, pada tanggal 2 sampai tanggal 4 Juli 2021. Salah satu peserta berasal dari Provinsi Gorontalo.
Pada pelaksanaan kegiatan itu ungkap ketua panitia, Rahmat bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengembangkan potensi menulis peserta pelatihan, terutama menulis tentang ke-NU-an.
Menurutnya, yang mendorong kepekaan menulis harus lahir dari diri sendiri. Jika dilihat dari faktanya, penulisan seharah Nahdlatul Ulama kebanyakan diteliti oleh orang lain.
"Misalnya soal kitab kuning, pesantren dan tarekat. Itu diteliti oleh orang Belanda, seperti Martin Van Bruinessen dan masih banyak yang lain," ungkap Rahman.
Rahman melanjutkan, jika anak muda NU mau menulis soal tarekat, maka buku Martin soal tarekat tadi yang menjadi rujukan utama anak muda NU. Padahal, dia datang hanya meneliti setelah itu pulang.
"Anak muda NU diharapkan menulis itu semua. Karena kitalah yang merasakan betul urat nadi NU. Nah kalau anak muda NU tidak peka soal ini, maka sampai kapan NU akan diteliti oleh orang lain. Itu harus dipahami," tegasnya.
Rahman berharap kepada seluruh peserta pelatihan riset tersebut untuk menulis ke NU an di daerahnya masing-masing. Seperti peserta dari Sulawesi Selatan, maka akan menulis sejarah NU di Sulawesi Selatan dan lainnya.
"Ada juga peserta di luar Sulawesi Selatan yaitu Gorontalo maka diharapkan menulis sejarah NU, biografi ulama NU dan lainnya di wilayah Gorontalo"
"Dan kedepannya ini akan menjadi semangat anak muda NU dimana pun ia berada. Semakin merasakan urat nadi NU pada masa silam dan diperkenalkan dimasa sekarang," tutupnya.
Editor : Djemi Radji