![]() |
Pelaku WL usai diamakan Polsek Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulteng, Selasan 3 Agustus 2021 |
NUlondalo.Online, Sulteng - Diduga kuat melayangkan cuitan tidak pantas
saat warga sedang Live di media sosial terkait wafatnya Ketua Utama Alkhairaat,
Habib Saggaf Muhammad Aljufri, warga berinisial WL alias Wandi ditangkap Polsek
Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Cuitan WL tersebut dianggap tidak pantas dan menghina Habib Saggaf
di kolom komentar dan berhasil di screen
shot hingga beredar diberbagai
platform media sosial.
Tak berselang lama, netizen bergerak cepat mencari tahu siapa
pemilik akun facebook berinisial WL tersebut. Netizen di bantu GP Ansor setempat
melakukan penelusuran terkait keberadaan pelaku.
Akhirnya, WL si pelaku cuitan tak pantas itu diamankan pihak
kepolisian guna mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.
Ali Supra Mono warga setempat yang turut mendatangi Polsek
setempat menceritakan kronologi saat polisi datang menjemput pelaku.
Kata Ali, bahwa salah seorang warga bernama Andri Ampile bersama
beberapa warga mendatangi rumah pelaku setelah foto-fotonya beredar diberbagai
platform media sosial sekitar pukul 18.20 waktu setempat.
“Sampai di rumah pelaku, Andri langsung mengabari Polisi”, tutur
Ali
Usai menerima informasi
keberadaan pelaku, pihak polsek kecamatan Nuhon langsung datang menjemput
pelaku yang saat itu berada di rumahnya.
Menurut Ali, saat pelaku diamankan, orang tua dari pelaku tersebut
ikut mengatarkan anaknya. “Iya, saat saya berada di polsek, orang tuanya turut
hadir dan kata pak polisi, ayahnya juga turut mengantarkan tadi”, katanya
Setelah sejam pelaku di jemput dan berada di tahanan polsek
kecamatan Nuhon, ratus warga ramai-rama mendatangi polsek. Dalam video yang
sempat beredar, pelaku sedang berada dibalik jeruji. Dalam video tersebut,
warga sedang emosi tak terima ulama kharismatik dan punya pengaruh itu
dilecehkan.
Dilansir dari penadata.id , Gerakan Pemuda
Ansor (GP Ansor) Kota Gorontalo dan Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota
Gorontalo melaporkan pemilik akun Facebook bernama Wandi Ladupu yang
telah melakukan penghinaan kepada alm. Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad
Aljufri ke Mapolda Gorontalo, Selasa (03/07/2021).
Laporan tersebut dipicu lantaran cuitan bernada menghina ulama
kharismatik asal kota palu itu dengan kalimat; “Allhamdulillah
sudah mati dedengkot sufi”. Diketahui komentar itu ditujukan
kepada Habib Saggaf yang juga merupakan Ketua Utama Alkhairaat.
Ketua GP Ansor Kota Gorontalo, Niki Iriandi Ilanunu mengatakan,
berdasarkan informasi yang diterima terkait penghinaan tersebut, pihaknya
langsung berinisiatif bersama PMII untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolda
Gorontalo
“Ansor Kota Gorontalo berinisiatif untuk menempuh jalur hukum
dengan melaporkan si penghina ke Polda Gorontalo, karena terindikasi awal si
penghina tinggal di Gorontalo,” ujar Niki.
Menurutnya, kejadian ini segera ditindaklanjuti, mengingat
keluarga besar Alkhairaat tersebar diberbagai penjuru, utamanya di kawasan
timur indonesia khususnya di Gorontalo sendiri.
“Laporan ini kami tempuh adalah upaya untuk meredam emosi, bukan
saja warga Alkhairaat, tapi juga warga Nahdliyin. Salah satu tugas Ansor
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ,” ucapnya.
Namun, Niki menuturkan, laporan yang diserahkan tidak diterima
pihak Polda Gorontalo, karena lokus kejadian yang berlokasi di Sulteng.
“Pada saat proses pelaporan kami mendapat informasi bahwa si
penghina sudah diamankan di polsek bunta. Sehingga Polda Gorontalo menyarankan
untuk dilaporkan ke Polda Sulteng karena lokus dan tersangka berada di
sulteng,” jelas Niki.
Selain itu, kata ia, peristiwa ini harus menjadi perhatian
bersama, adanya kelompok kajian di masyarakat yang anti terhadap apa yang di
yakini Alkhairaat dan Nahdlatul Ulama.
“Kalau dilihat sepintas, ciri-ciri si penghina itu terlihat
seperti orang yang baru saja mendalami ilmu agama. Sehingga ini juga menjadi
peringatan dan pembelajaran kita bersama, karena ada kelompok yang tidak suka
apa yang di yakini Alkhairaat dan NU secara terbuka.
Di sisi lain, Tri Harianto Atjil wakil ketua PMII Kota Gorontalo
mengatakan, pihaknya datang bersama GP Ansor melaporkan kejadian ini adalah
wujud penghormatan dan kecintaan kepada Habaib dan kontribusi Alkhairaat selama
ini
“Kami terpanggil, sebab PMII itu turut beririsan langsung dengan Alkhairaat. Senior di PMII kebanyakan abnaul khairaat (alumni)”, kata Tri Harianto Atjil (djr)