Lima Perkara Penting yang Perlu disiapkan Kaum Wanita Menurut Shuniyya Ruhamah


Suasana diskusi yang digelar oleh Kopri PMII Kota Gorontalo bersama Shuniyya Ruhamah via Online. 


NUlondalo.Online, Kota Gorontalo - Menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Kopri Kota Gorontalo, Shuniyya Ruhamah mengungkapkan lima perkara penting yang wajib dipersiapkan kaum perempuan sebelum membina rumah tangga. 

Diskusi yang digelar daring, pada Minggu (08/08/2021) itu, dinamai "Hati Kopri" (Hidupkan Nalar Kritis Korps PMII Putri) dengan mengusung tema; Perempuan dan Keadilan Gander Perspektif Hadis. 

Kata Shuniyya Ruhamah, ada lima perkara yang jika itu datang dalam hidup perempuan, maka harus siap untuk menghadapinya. Hal tersebut diantaranya; ketika suami meninggal, cacat, di PHK atau bangkrut, perlakuan KDRT, dan perselingkuhan.

"Kita harus mengantisipasi dan siap, jika lima perkara ini datang di dalam hidup perempuan. Namun, kalau pun tidak ketemu maka alhamdulillah sebab itu keberuntungan kita," ujarnya. 

Shuniyya mengatakan, ketika tiba-tiba suami meninggal maka perempuan harus mempersiapkan dirinya untuk menerima kenyataan menjadi orangtua tunggal. Lanjut ia, perempuan pun mesti siap ketika suami tiba-tiba tidak bisa bekerja dan memberi nafkah. 

"Pada kondisi demikian dan kita masih saling cinta, meminta untuk cerai tidak mungkin sebab dalam hal ini perempuan dan laki-laki tidaklah salah karena dia tidak meminta kondisi itu. Hal ini berlaku sama  dengan suami yang di PHK atau bangkrut," tuturnya. 

Selanjutnya, kata Shuniyya, perempuan harus siap ketika keinginan rumah tangga sakinah, mawadah, warohmah harus tercemari dengan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perkara perselingkuhan. 

"Kondisi psikologis anak dan dirinya memang menjadi pertimbangan berat. Namun hal itu tetap harus dihadapi dengan tidak menggantungkan masalah ekonomi pada suami. Kita harus berdikari secara ekonomi agar kalau itu terjadi kita sudah siap," imbuh Shuniyya.

Untuk itu, ia berpesan kepada perempuan agar bersiap dengan lima perkara tersebut dan juga memperhatikan kualitas diri dari pasangan yang akan menjadi pendamping hidup. 

"Karena itu jadilah perempuan yang mandiri, perempuan yang handal, perempuan yang memiliki keteguhan hati, dan carilah laki-laki yang bisa mendukung kemajuan anda. Jangan mencari suami yang justru membuat anda mundur. Ingatlah perempuan itu adalah tiang negara, jika perempuan itu baik maka akan baik juga negara," jelasnya.

Lebih baru Lebih lama