Kakankemenag Kota Gorontalo ( foto : Dok Istimewa) |
NUlondalo.Online, Kota Gorontalo - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna, berharap TPQ Syuhada bisa terus melahirkan generasi penghafal Al-quran yang memberikan kebaikan untuk bangsa dan negara.
Hal tersebut, diungkapkan Misnawaty saat menghadiri acara Milad XXI dan wisuda sarjana cilik Al-quran angkatan X tahun 2021 TPQ Syuhada Bugis, bertempat di Masjid Darul Arqam, Minggu (12/12/2021).
"Satu harapan besar nantinya adalah TPQ Syuhada mampu melahirkan generasi Al-quran yang menghafal dan berprilaku Al-quran, menjadi cahaya yang berjalan ditengah ummat sebagai pelopor pembangunan negeri menuju Negara yang baldatun thaibatun wa rabbun ghafur," ujar Msinawaty.
Misnawaty Nuna, mengatakan menghafal kitab suci Alquran merupakan hal yang paling mulia. Selain memiliki banyak keutamaan di akhirat, Allah juga berjanji akan meninggikan derajat mereka yang hafal Alquran dibanding para hamba-Nya yang lain.
"Mereka yang menghafal Al-quran harus mempunyai akhlak Al-quran. Untuk itu wajib menciptakan metode meghafal Al-quran yang mudah dan adanya guru atau muallim yang bisa menjadi contoh teladan bagi santri," kata Misnawaty.
Lebih lanjut, Misnawaty memberikan lima tips yang harus diperhatikan bagi penghafal Al-quran, terutama bagi orang yang sama sekali tak bisa berbahasa Arab, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, harus mempunyai tujuan yang jelas, apa tujuan kita menghafal Al quran.
Kedua, harus ada lembaga yang menyelenggarakan program menghafal Al quran. Lembaga ini berfungsi untuk mengkoordinasi mereka yang ingin menghafal Alquran agar nantinya tidak patah dan berhenti di tengah jalan.
Ketiga, harus ada metode yang digunakan dan tak asal begitu saja. Metode yang digunakan harus efektif dan bisa digunakan bagi seluruh kalangan. Sebab, kemampuan masing-masing orang dalam menghafal berbeda-beda.
Keempat, harus ada mu’allim (guru) yang menjadi rujukan dan mempunyai kemampuan membaca Alquran dengan baik dan benar.
Kelima, harus ada follow-up setelah menyelesaikan hafalan Alquran. Agar mereka yang telah merampungkan hafalan Alquran mereka tidak dibiarkan begitu saja.
"Bagi sebahagian madrasah Tahfidz Alquran hanya menfokuskan santrinya bagaimana mencetak para hafiz Quran. Namun yang tak kalah pentingnya, apa yang akan mereka lakukan setelah mereka menjadi hafiz Quran,” tutup Misnawaty.
Penulis : Moh. Rifaldy Happy