![]() |
Syawalan ala Ambua yang digagas Huntu Art Disk di Desa Huntu Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Sabtu (14/5/2022) - Foto Idris |
NUlondalo.Online, Gorontalo - Huntu Art Distrik (Hartdisk) kembali menggelar pasar seni ambuwa pada Sabtu, (14/5/2022). Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyemarakkan nuansa syawalan sekaligus memeriahkan peringatan hari menggambar nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei kemarin.
Gelaran pasar seni kali ini, pihak panitia melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya menggambar bersama yang melibatkan pelajar SD, SMP, SMA, Mahasiswa serta masyarakat umum, yang dirangkaikan dengan pembukaan pameran Ritja.
Menurut Awaludin selaku penyelenggara mengatakan, pihak panitia memang sengaja melakukan kegiatan pasar seni Ambuwa kali ini dengan nuansa yang berbeda.
“iya, kami memang sengaja melaksanakan beberapa kegiatan di pasar seni ambuwa kali ini mengingat di bulan mei terdapat beberapa perayaan semisal idul fitri, dan hari menggambar nasional.” tuturnya.
“karena itu, syawalan kami pilih sebagai ajang untuk menjalin lagi silaturahmi antara warga pasar seni, pengunjung, serta seniman yang ikut terlibat dalam kegiatan pameran.”
Meski diguyur gerimis, antusias pengunjung pasar seni cukup tinggi. Masyarakat umum terus berdatangan dari sore hingga malam hari. Ada yang menikmati alunan musik yang dibawakan Hulontalo Ethnic, membeli makanan tradisional yang dijajakan masyarakat huntu, hingga menikmati pameran Ritja yang berlokasi di Studio Hartdisk.
Jajan Sambil Menikmati Pameran
Pameran Ritja yang dilaksanakan di studio Hartdisk tidak kalah seru untuk dilewati. Ada 15 karya yang dipajang di antaranya karya dari perupa Pipin Idris, Yayat, Bani Malabar, Riden Baruadi, dan lainnya.
![]() |
Pameran karya yang dilaksanakan di studio Hartdisk dalam rangka peringatan hari menggambar nasional. |
Pameran Ritja sendiri dilaksanakan untuk merayakan peringatan hari menggambar nasional. Menurut Forum Drawing Indonesia (FDI), di Gorontalo terdapat tiga komunitas yakni Tupalo, HMJ Nirmana, Elmizal & Kufili Calligraphy. Ketiganya turut terlibat dalam perayaan hari menggambar nasional.
Saat memasuki ruang pameran, pengunjung disambut dengan karya Pipin berupa lukisan potret seorang pria dengan perpaduan cat akrilik dan charcoal. Karya ini banyak menarik pengunjung untuk berlama-lama menikmati setiap detail goresan dari tangan dingin Pipin.
Menurut Awaludin, yang juga pengelola studio Hartdsik, pameran Ritja rencananya diselenggarakan di tiga tempat berbeda yakni di Studio Hartdisk mulai tanggal 14-30 mei, Studio seni rupa UNG mulai tanggal 17-30 mei, dan studio alam baka 19-30 mei.
Salah seorang pengunjung, Cindy mengungkapkan, sangat menikmati pasar seni ambuwa kali ini. Karena selain bisa menikmati suguhan jajanan tradisional, dirinya juga bisa mengunjungi pameran Ritja yang berlokasi tidak jauh dari lokasi pasar seni Ambuwa.
"Pasar seni ambuwa kali ini terasa berbeda karena saya tidak hanya menikmati jajanan tradisional yang disuguhkan, tetapi juga menikmati karya lukisan yang dipamerkan di studio Hartdisk." Tutur mahasiswi UNG.
Pasar seni Ambuwa sendiri dilaksanakan setiap bulan pada minggu kedua dan minggu terakhir. Untuk bulan mei, pasar seni Ambuwa hanya dilaksanakan sekali saja yakni di tanggal 14 mei.
Kontributor : Zulfianto Biahimo